Masa 1986 - 2000 Tahun Yang Lalu
Disebuah Kampung tua, di kampung Pannyikokang tepatnya terletak dikaki antara Gunung Moncong Lattang dan Moncong Pandidi'i yang secara administrative berkedudukan di Dusun Pannyikokang saat ini Dusun Tompobalang (pemekaran : 2004) Desa Manuju Kec. Parangloe, sekarang Kec. Manuju (Hasil Pemekaran : 2004) dari keluarga kecil pada Kamis, 26 Juni 1986 saya dilahirkan oleh Pasangan Moha Bin Taseng dan Sipo Bt Tuma, ibu tercinta melahirkan saya dengan dibantu dukun (sanro Pamanak) bernama Daeng Tima, saya diberi nama Aco' panggilan kerab anak kecil yang melekat hingga dewasa oleh sebahagian kerabat keluarga sesekali juga oleh orang-orang memanggil saya kanrocilik dengan alasan Daun telinga saya bentuknya terlipat kebelakang (akkanrocilik),semasa kanak-kanak saya bermain begitu riang dengan anak sebaya saya, kerab kali saya kenang main akbesok-Besok ( Tarik menarik saling bergantian dengan menggunakan Kelopak Batang Pinang yang tua), main mobil-mobil buatan sendiri dari papan dan ban dari diameter kayu rita, akcangke, akdende-dende, akboy, akcingkok, akporlos, aklongga, angngamparak romang, ak jeknek je;nek (berenang di sungai), anjama-jama (main Bajak Sawah) dipinggiran sungai dengan alat bajak mini dari kayu (pakjeko, Salaga) yang biasanya ditarik oleh sapi bagi orang dewasa namun bagi anak-anak ditarik teman sepermainan. pada usia 7 tahun tepatnya tahun 1994 saya masuk duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) Inpres Pannyikokang, ketika itu saya banyak bersedih dimana ibunda tercinta sakit keras selama 3 tahun lamanya disaat saya bersama adik saya membutuhkan kasih saya seorang ibu namun ibu sebagian besar waktunya digunakan berjuang dan terbaring di rumah sakit, sehingga saya kebanyakan diurus oleh kakak kakak saya ketika itu, ayah pun turut mendampingi ibu di rumah sakit. saya anak ke 5 dari 6 orang bersaudara. di SDI. Pannyikokang saya diberi nama sekolah oleh kepala sekolah saya (BPK. Syarifuddin) pada saat saya baru masuk sekolah nama itu adalah HARDIYANSAH, semasa di bangku SD saya selalu menjadi ketua kelas dan alhamdulillah saya selama SD saya selalu mendapat Peringkat pertama hingga tamat, pada tahun 1997 saya mendapat panggilan dari Dinas P&K Kec. Parangloe ketika itu dijabat oleh (Muh. Saleh Parmun)untuk ikut sekolah Unggulan di SDI. Parang sebagai siswa berprestasi. selain sekolah saya dilingkungan Masyarakat dikenal Calepere' dalam bahasa kampung yang artinya pintar bicara, setiap pulang sekolah kami bermain dan belajar dimalam hari saya belajar mengaji dirumah Gurua artinya dirumah orang yang mengajar mengaji termasuk dirumah saya adalah tempat mengajar mengaji sehingga ayah saya diantaranya disebut Gurua, sebutan Gurua yang paling banyak dikenal masyarakat yaitu identik dengan Guru Taseng ( Ayah dari ayah saya) atau nenek saya beliau imam kampung ketika itu yang sangat disegani oleh Masyarakat. saya lebih senang belajar mengaji dirumah guru ngaji yang lain misalnya dirumah guru Ngoyo. begitu indah saya kenang ketika malam hari saya pergi belajar mengaji dengan berjalan kaki membawa obor mewarnai gelap malam dikampung itu dimana ketika itu dikampung saya belum ada penerangan listrik, melainkan menggunakan lampu kape istilah orang kampung saya yang artinya lampu dari kaleng dengan bahan bakar minyak tanah, sehingga kerab kali ketika saya belajar dimalam hari alis terbakar atau jidad hitam karna asab. kelicikan teman teman pun tak terhindarkan kadang kadang diantara teman saya ada yang licik mematikan obor saat diperjalanan sehingga gelap dan suara teriak ketakutan pun spontan ramai. ketika itu juga kami sudah mulai merasa nyaman berteman dengan cewek-cewek bahkan berpacaran, dulu karena belum ada handphone kami berpacaran bukan dengan sms san tapi dengan kirim surat dan ketemuan disungai atau disawah seraya malu dilihat teman lain...akhirnya saya tamat SD tepatnya pada 21 Juni 2000.
bersambung.......
bersambung.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar